Seoul, Korea Selatan , Klikmedianet.com --- Sebuah jet pengintai Angkatan Laut AS terbang di atas Selat Taiwan pada hari Senin, dalam sebuah manuver yang dimaksudkan untuk menegaskan hak untuk beroperasi di wilayah udara internasional meskipun ada keberatan keras dari militer China.
Dalam sebuah pernyataan Senin, Armada ke-7 AS mengatakan penerbangan P-8A Poseidon di atas jalur perairan yang memisahkan China dan pulau Taiwan yang diperintah sendiri dilakukan sesuai dengan hukum internasional, yang menunjukkan "komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
Namun juru bicara Komando Teater Timur China untuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Kolonel Senior Angkatan Darat Shi Yi, menuduh Washington menghipnotis pelarian tersebut dan mengobarkan ketegangan.
Penerbangan AS " sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Shi dalam sebuah laporan di situs berbahasa Inggris PLA.
Tuduhan itu diperkuat di media pemerintah China, dengan sebuah cerita di tabloid nasionalis yang dikelola negara, Global Times, yang mengklaim penerbangan jet anti-kapal selam dan pengawasan Angkatan Laut AS adalah "sekadar provokasi yang bertujuan untuk menimbulkan masalah.”
Pernyataan Armada ke - 7 AS mengatakan AS akan terus "terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional termasuk di dalam Selat Taiwan.”
Partai Komunis China mengklaim Taiwan, sebuah pulau berpenduduk 24 juta orang yang diperintah secara demokratis, sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya meskipun tidak pernah mengendalikannya.
Beijing mengirim pesawat dan kapal militer ke Selat Taiwan setiap hari karena terus meningkatkan tekanan militer di pulau itu.